Esquire, sebuah majalah Amerika yang mengkhususkan diri dalam fashion pria, telah menempatkan Pantifica di tempat pertama di peringkat selebriti yang paling bergaya dan elegan tahun 2013
Paus Francis benar-benar disukai semua orang. Seolah-olah dia “datang dari ujung bumi” dan dalam waktu kurang dari satu tahun dia memenangkan hati orang-orang di seluruh penjuru planet ini: orang dewasa dan anak-anak, orang-orang yang bersemangat dan tidak terlalu beragama, pekerja sederhana dan politisi terkemuka.
Majalah mingguan bergengsi, Time, telah memilihnya sebagai "Person of the Year 2013" karena Dad telah menjadi "suara baru nurani." Sekarang, majalah Amerika Esquire, Bible of style sejati, telah menyatakan Paus Francis "pria paling bergaya tahun 2013."
Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Paus memasuki peringkat mode dan memenangkan pengakuan atas keanggunan dan selera pakaiannya. Dan pada saat yang sama, jurnalis yang sama yang memberikannya gelar kehormatan seperti itu mengakui bahwa keputusan mereka sangat luar biasa.
Jika Anda berpikir secara mendalam, pilihan tempat pertama semacam itu tampaknya lebih seperti sebuah simbol: citra Paus Fransiskus benar-benar baik dan terkendali, tanpa ada ekses dan kemewahan yang sering melekat dalam diri klerus. Gaya ini, pada kenyataannya, adalah model bagi jutaan orang yang mencari kecantikan dalam hal-hal sederhana. Ngomong-ngomong, Francis menjadi Paus pertama yang menolak memakai sepatu merah yang terkenal itu, menganggapnya terlalu fantastis, hampir merupakan simbol kekayaan yang berlebihan dan pujian bagi mereka.
“Cara berpakaiannya mencerminkan dunia batinnya,” komentar Mark-Evan Blackman, profesor desain pakaian pria di FIT (Institut Teknologi Mode - perguruan tinggi seni, bisnis, dan teknologi terkenal di dunia New York di industri mode) - keputusan Paus untuk meninggalkan sepatu merah telah menjadi tanda yang mencerminkan sikapnya terhadap peran dan tugas serta hak istimewanya. "
"Paus Francis," tulis Esquire, "mengungkapkan banyak hal dengan tindakan simbolisnya. Misalnya, membayar akomodasi di hotel milik Vatikan. Atau membasuh kaki tahanan dengan kenakalan remaja pada hari Kamis Putih. Dengan kata lain, Papa mengerti bahwa pakaian pria mencerminkan karakter pria yang memakai. "
Paus Francis hanya memilih pakaian putih, tidak memakai aksesoris atau perhiasan mahal. Dia adalah seorang ayah yang ingin lebih dekat dengan orang-orang bahkan dalam memilih gaya pakaian yang sederhana dan tanpa embel-embel, hanya menyisakan lambang yang paling penting yang mencerminkan statusnya.